Tiap orang mempunyai kisah tersendiri tentang Lebaran Idul Fitri. Termasuk personel J-Rocks. Wima, Iman, Sony dan Anton punya bermacam kisah bagaimana mereka merayakan hari kemenangan.
Seperti Wima, bapak satu anak ini akan berlebaran bersama istrinya Kenny Nurul Isya di Bandung. Semakin lengkap dengan keluarga besarnya yang tinggal di Jakarta berlebaran di Kota Kembang semua. "Keluargaku bilang, ingin berlebaran ke Bandung. Biar suasananya beda saja," katanya sambil tersenyum. Sehabis Sholat Id, biasanya keluarga akan berkumpul di rumah nenek istrinya.
Keluarga akan sungkem, berurutan dari nenek sampai yang terkecil. Itu biasa mungkin, yang sedikit beda dengan keluarga lain adalah sesi foto bersama. Sehabis salam-salaman, ada sesi foto bersama tiap keluarga. "Persis yang dinikahan itu, ini tradisi yang menyenangkan di keluargaku," tutur ayah dari Dinan ini sambil tertawa.
Beda lagi dengan Iman, Vokalis J-Rocks ini merasa bahwa yang ia lakukan tidak berbeda dengan orang lain. "Sesudah Sholat Id, ngumpul bareng. Lalu makan opor ayam dan ketupat. Seperti orang lain," tegasnya. Meski begitu, Iman mengakui bahwa ada yang berbeda di lebaran sekarang. Ini lebaran perdananya dengan istrinya, Silvia Rahmawati. "Menambah keluarga jadinya, jadi dari keluargaku aku berkunjung ke keluarga istriku," tambahnya.
Selain di Jakarta, Iman juga bersilaturahim dengan keluarganya di Bandung dan Tasikmalaya. "Tasikmalaya kalau sempat, sebab kadang-kadang sehabis lebaran sudah ditunggu pekerjaan," jelasnya.
Tradisi mudik juga dilakukan Sony. Saat diajak ngobrol tentang lebaran J-Rocks, dia mengaku sambil packing barangnya yang akan dibawa ke Bandung. "Iya nih, lagi siap-siap." Sehabis Sholat Id, Sony dan keluarganya langsung berangkat ke Bandung. Maklum saja keluarga besar dari ayah dan ibunya semuanya ada di Bandung.
"Jadi sepertinya ada yang hilang kalau tidak ke Bandung," ungkap dia. Pemain gitar yang jago bola itu menuturkan apa yang ia lakukan itu adalah mudik. Salah satu hal yang paling ia ingat adalah saat diserbu fans untuk foto dan tanda tangan saat makan sate. "Aku dan keluarga selalu mampir di sebuah warung sate di daerah Purwakarta. Satenya enak. Tapi karena warungnya itu dekat stasiun banyak orang yang datang minta foto dan tanda tangan," Sony tertawa.
Anton hampir tiap tahun juga mudik ke Semarang. Selain ayahnya berasal dari kota itu, adik dan kakaknya juga tinggal di Ibukota Jawa Tengah itu. "Tapi, tahun ini tidak mudik, selain kakakku di sini (Jakarta-red) ngurusin anaknya yang masuk pesantren. Kakakku yang di Semarang bulan depan juga melahirkan, jadi sekalian," terangnya.
Drummer supel ini mengaku juga mempunyai tradisi pemberian uang saat lebaran atau angpau. "Tapi zaman sekarang beda, saat mau diberi langsung ada keponakanku yang menolak. Om, transfer aja ke rekeningku. Anak zaman sekarang ya.." ceritanya sambil terkikik.