Ade Namnung,
Siapa yang tidak mengenal salah satu pelawak dan selbritis tanah air ini ?
Ya, dia yang mempunyai nama asli Syamsul Effendi ini tidak lain dan tidak bukan adalah Ade Namnung.
Seorang yang berkepribadian ceria dan supel ini telah meninggal dunia pada hari Selasa tanggal 31 Januari 2012, dengan sebab serangan jantung. Setelah sebelumnya di rawat di rumah sakit di Jawa Timur, lalu dipindahkan di rumah sakit di Jakarta, kondisi badannya berangsur membaik.
Sebelum meninggal, Ade Namnung disarankan dokter untuk menurunkan berat badan hingga 70 kg. Bagaimana sesungguhnya kondisi kesehatan sang komedian di mata pakar gizi?
Prof Dr Ir Ali Khomsan menilai bahwa Ade Namnung menderita obesitas akut atau berada di level yang sudah parah. Sehingga dari kegemukan yang dialaminya tersebut, dirinya menjadi rentan terhadap penyakit seperti stroke dan serangan jantung.
"Kalau sudah sampai mengurangi berat badan sebanyak itu disebut obesitas yang tinggi. Karena penyakit jantung dan stroke itu faktor penyebabnya bisa karena keturunan, kegemukan, pola makan, stres, dan kebiasaan gaya hidup seperti merokok," tutur Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor, saat dihubungi okezone melalui telepon selulernya, Selasa (31/1/2012).
Prof Ali menambahkan, kalau sudah dalam kategori obesitas dan ingin menjaga kesehatan agar kemungkinan terkena penyakit jantung dan stroke berkurang harus menghindarkan faktor-faktor penyebab lainnya, semisal tidak merokok, dan mengatur pola makan, disertai olahraga yang rutin.
“Tapi jika tidak, maka risiko stroke dan jantung besar," jelasnya.
Untuk mengukur Anda termasuk obesitas atau tidak, Prof Ali memberikan panduan dengan rumus BB: TB2.
"Kalau hasilnya 18,5 sampai dengan 25, maka itu tergolong normal, jika hasilnya 25 sampai 27 tergolong gemuk, dan jika lebih dari 27 artinya obesitas, sedangkan kurang dari 18,5 itu kurus," urainya.
"Jadi kalau berat badannya 65 kilogram, sedangkan tingginya hanya 1,65 meter, jika dikalkulasi itu hasilnya 23, masih normal," tandas dokter.
Karena itu, Prof Ali menyarankan agar Anda mengukur kadar kenormalan berat badan sesuai dengan tinggi badan. Pasalnya, seseorang yang tergolong obesitas rentan terkena penyakit seperti jantung, stroke, asam urat, hipertensi, dan diabetes.
Courtesy of : okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar